Selasa, 20 Agustus 2013

MARI SELAMATKAN HUTAN DAN ORANG UTAN

Habitan orang utan sumatera (pongo abeli) terancam punah akibat maraknya perusakan hutan dan pembuatan lahan perkebunana kelapa sawit, juga perburuan dan perdagangan mereka tersebar dikawasan sumatera utara dan aceh.

Populasi orang utan sumatera sekarang tinggal 6000 ekor lagi,”kalau tidak segera diatasi kepunahan mereka tinggal menunggu waktu saja ,kata Azhar sekretaris Forum orang Utan aceh (Fora).
Habitat orang utang sumatera diaceh terdapat di Rawa Gambut Tripa, Rawa singkil,dan kawasan ekosistem Leuser.rawa gambut sekitar 62 Hektar ini adalah bagi orang utan ini,namun sebagian besar lahan tersebut sudah beralih fungsi menjadi lahan perkebunan kelapa sawit.

Menurut Azhar sebanyak 261 ekor orang utan berhasil disita dari pemelihara ilegal,143 ekor diantaranya berasal dari aceh selebihnya dari tempat lain diluar aceh,ini menjadi bukti bahwa perburuan dan perdangangan mereka marak sekali, ujarnya.

Padahal kegiatan kegiatan itu melanggar undang undang No 5 tahun 1990 tentang perlindungan konservasi sumber daya alam, dan 143 orang yang disita tidak satu pun yang ditindak secara hukum,dan pembiaran itulah yang sangat disesalkan dan ini merupakan salah satu penyebab terjadinya perburuan dan perdagangan orang utan diwilayah sumatera.

Sementara data dari IUCN mengatakan bahwa selama 75 tahun terakhir populasi orangutan Sumatera mengalami penurunan sebanyak 80%. Saat ini, orangutan Sumatera sudah masuk dalam kategori terancam punah dalam Daftar Merah IUCN. Fakta ini, membuat upaya perlindungan terhadap orangutan tak hanya dilakukan di dalam negeri melalui berbagai program yang dilakukan oleh berbagai organisasi perlindungan alam. Namun juga berbagai organisasi melakukan hal serupa untuk melakukan upaya penyelamatan orangutan lewat berbagai cara kreatif.

Mari kita jaga keseimbangan alam dan selamatkan Hutan dan Orang Utan.

(Ganu-Tim).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts